PANDEGLANG, - Beredarnya pemberitaan di beberapa media online perihal dugaan Pungutan Liar (Pungli) dilingkungan sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Labuan ternyata tidak benar.
Hal tersebut diketahui media ini, setelah menerima klarifikasi berita sebagai hak jawab dari Kepala Sekolah dan Komite MTsN 2 Labuan, serta sumber lain dilingkungan Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang melalui pesan WhatsApp, Kamis (29/8/2024).
Dalam pesannya Kepala Sekolah MTsN 2 Labuan Kabupaten Pandeglang, Syahid menjelaskan, bahwa tidak ada pungli dilingkungan sekolahnya seperti yang telah diberitakan sebelumnya. Yang ada adalah partisipasi wali murid membantu kebutuhan sarana dan prasarana sekolah yang tidak dianggarkan baik dari anggaran sekolah maupun dari pemerintah.
"Soal adanya dugaan pungli itu sama sekali tidak ada. Yang ada adalah partisipasi wali murid atau masyarakat atas kepedulian terhadap peningkatan pendidikan terutama dalam membangun sarana dan prasarana sekolah yang tidak dibiayai sekolah maupun pemerintah, " ujar Syahid
Baca juga:
Menikmati Kesegaran Sungai Gintung
|
Syahid juga menjelaskan, partisipasi itu pun bukanlah atas perintah pihak sekolah, melainkan atas kesadaran dari wali murid yang dimusyawarahkan dengan pihak Komite Sekolah. Besaran biaya partisipasi pun kata Syahid, berdasarkan kesepakatan bersama antara komite dan wali murid.
"Semuanya tertuang dalam lembaran berita acara musyawarah komite, dan kami pihak sekolah hanya sebatas menerima hasil keputusan musyawarah komite, " ungkapnya
Hal tersebut juga dibenarkan Ketua Komite MTsN 2 Labuan, H M Muhaimin kalau partisipasi wali murid atas kesadaran dan musyawarah bersama. Bahkan, besaran iurannya pun hasil kesepakatan wali murid.
Adapun kebutuhan anggaran partisipasi tambah Muhaimin, selain sebagian untuk kebutuhan seragam siswa anggaran juga rencananya untuk pembelian lahan guna pembangunan mushola yang memang sangat dibutuhkan oleh siswa di MTsN 2 Labuan.
"Boleh ditanya kepada wali murid apakah musyawarah anggaran itu hasil paksaan kami selaku komite ? Karena setahu kami hal itu tidak ada paksaan pak, melainkan kesadaran dari para wali murid untuk peningkatan dunia pendidikan khususnya di MTsN 2 Labuan ini, " tukasnya***